INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Megahnya Masjid Agung Jawa Tengah

Semarang patut berbangga dengan sejuta destinasi wisata menarik yang dimilikinya. Tak hanya wisata alam, maupun wisata sejarah. Tempat wisata religi pun, Semarang punya. Salah satu destinasi wisata religi di  Semarang yang paling populer ialah Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Masjid yang berdiri di tanah banda wakaf seluas 10 hektar milik Masjid Besar Kauman Semarang ini cukup digandrungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Semarang patut berbangga dengan sejuta destinasi wisata menarik yang dimilikinya Megahnya Masjid Agung Jawa Tengah
Megahnya Masjid Agung Jawa Tengah
Wisatawan lokal pun tidak hanya wisatawan dari sekitar Kota Semarang saja, namun juga wisatawan dari luar Kota Semarang. Wisata religi Semarang ini mempunyai luas utama 7.669 m2 dan halaman seluas 7.500 m2. Dengan daerah masjid seluas itu, Masjid Agung Jawa Tengah ini bisa menampung sampai tidak kurang dari 15.000 jamaah. Selain MAJT tidak jauh dari MAsjid Agung JAwa Tengah juga bisa mengunjungi wisata kota usang Semarang


Desain  Arsitek Masjid Agung Jawa Tengah

Masjid dengan arsitektur perpaduan Jawa, Arab, dan Roma rancangan Ir. H. Ahmad Fanani dari PT. Atelier Enam Jakarta ini selain dipakai sebagai tempat ibadah, juga dijadikan salah satu objek wisata religi Semarang. Unsur arsitektur Jawa tergambar terperinci di bab bawah pilar-pilar masjid yang menggambarkan aneka macam jenis batik dari Pulau Jawa. Segi arsitektur Arab sendiri terlihat di aneka macam sudut bangunan masjid. Beragam kaligrafi tergambar dengan begitu indah di setiap dinding-dinding masjid. Masjid Agung Jawa Tengah juga mempunyai 25 pilar yang menggambarkan kedua puluh lima nabi umat muslim.

Masjid Agung Jawa Tengah juga mempunyai 6 buah payung hidrolik yang mengadopsi desain masjid Nabawi di Madinah. Payung yang dibuka secara terjadwal ini bisa menampung sampai 10.000 jamaah di halaman masjid. Arsitektur Roma nampak terperinci di desain interior masjid juga di desain halaman muka masjid yang mengadopsi arsitektur Collosseum di Roma.

Masjid pujian warga Kota Semarang ini diresmikan pada tahun 2006 oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono selaku Presiden Republik Indonesia pada masa itu. Proses pelantikan tersebut ditandai dengan penandatanganan sebuah prasasti setinggi 3,2 m dan berat 7,8 ton. Prasasti yang terbuat dari watu alam yang berasal dari lereng Gunung Merapi ini diletakkan di depan Masjid Agung Jawa Tengah.

Lokasi Masjid Agung Jawa Tengah

Lokasi Masjid Agung Jawa Tengah yang berada di Jalan Gajah Raya, tepatnya di Desa Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Untuk mencapai Lokasi Masjid Agung Jawa Tengah ini, pengunjung sanggup memakai kendaraan eksklusif melalui Jalan Raya Soekarno-Hatta, atau pun melalui Jalan Jolotundo II yang berhulu di Jalan Kartini. Lokasi ini cukup strategis alasannya yaitu berdekatan dengan Pasar Johar Baru dan Stasiun Radio Pop FM. Sejak bulan Juni tahun 2017, Masjid Agung Jawa Tengah pun telah menggandeng TVKU membentuk stasiun MAJT-TV.

Selain bangunan utama yang megah nan indah, Masjid Agung Jawa Tengah juga didukung dengan beberapa bangunan serbaguna. Bangunan-bangunan tersebut di antaranya yaitu auditorium yang ada di sayap kanan bangunan masjid. Auditorium ini bisa menampung sampai kurang lebih 2.000 jiwa. Gedung ini biasa dipakai untuk pameran, pernikahan, dan sebagainya. Di bab sayap kiri masjid, terdapat perpustakaan dan ruang perkantoran yang disewakan untuk umum.
Semarang patut berbangga dengan sejuta destinasi wisata menarik yang dimilikinya Megahnya Masjid Agung Jawa Tengah
Megahnya Masjid Agung Jawa Tengah
Keunikan lain dari Masjid Agung Jawa Tengah yaitu Menara Asmaul Husna (Al Husna Tower) yang berdiri setinggi 99 km. Menara ini sanggup terlihat dengan radius 5 km dari pojok barat daya masjid. Untuk pertama kalinya Menara Al Husna ini dipakai untuk melihat hilal pada penentuan tanggal 1 Syawal tahun 1438 H. Masjid Agung Jawa Tengah juga mempunyai koleksi Al-Qur’an raksasa yang dipertunjukkan bagi para pengunjung. Al-Qur’an ini ditulis tangan oleh seorang penulis kaligrafi asal Universitas Sains dan Ilmu Al-Quran Wonosobo, berjulukan H. Hayatuddin.

Selain auditorium dan perpustakaan juga perkantoran, di area Masjid Agung Jawa Tengah juga terdapat aneka macam kemudahan lain menyerupai penginapan, ruang janji nikah, pemandu wisata, museum kebudayaan Islam, café muslim, kios-kios cenderamata, dll. Terdapat juga sarana hiburan menyerupai airmancur dan kereta kelinci untuk belum dewasa yang sanggup mengantarkan pengunjung mengelilinngi kompleks Masjid Agung Jawa Tengah.

Untuk memasuki daerah Masjid Agung Jawa Tengah, pengunjung tidak dipungut biaya. Namun kalau pengunjung ingin memasuki area tertentu menyerupai Al Husna Tower, pengunjung dikenai tarif Rp 3.000 per orang untuk jam kunjungan antara pukul 08.00-17.30 WIB. Apabila pengunjung tiba pukul 17.30-21.00 WIB. tarif kunjungan meningkat menjadi Rp 4.000 per orang. Bagi pengunjung yang ingin memakai teropong yang terdapat di Al Husna Tower, akan dikenai komplemen biaya sebesar Rp 500,- per menit.

INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Iklan Atas Artikel


Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel